Sistem Antrian Balai Kesehatan Paru
Masyarakat (BKPM) Wilayah Semarang
Dalam
kehidupan sehari-hari, antrian (queuing) atau waiting line, sangat sering
dijumpai. Mengantri memang harus dilakukan bilamana sedang menunggu giliran,
misalnya untuk membeli karcis bioskop, membayar tol, mengambil atau menyetor
uang di bank, dan beberapa kasus lain sering ditemui atau mungkin dialami
(Kakiay, 2004). Antrian terjadi disebabkan oleh kebutuhan layanan melebihi
kemampuan pelayanan atau fasilitas pelayanan. Akibatnya pelanggan yang tiba
tidak segera mendapat pelayanan yang disebabkan oleh kesibukan pelayanan.
Sehingga terjadi situasi dimana pelanggan harus antri dan menunggu untuk
mendapatkan suatu pelayanan.
Fenomena
menunggu atau antrian ini merupakan hasil langsung dari keacakan dalam operasi
sarana pelayanan. Secara umum, kedatangan pelanggan dan waktu perbaikan tidak
diketahui sebelumnya. Karena jika dapat diketahui sebelumnya, pengoperasian
sarana tersebut dapat dijadwalkan sedemikian rupa sehingga akan sepenuhnya
menghilangkan keharusan untuk menunggu. Dalam banyak hal, penambahan jumlah
layanan dapat dipenuhi untuk mengurangi antrian atau menghindari antrian yang
terus membesar. Namun demikia, biaya penambahan layanan dapat menyebabkan
keuntungan berada di bawah taraf yang dapat diterima. Di pihak lain, antrian yang terlalu panjang dapat
mengakibatkan kehilangan penjualan ataupun pelanggan (Taha, 1997).
Salah satu
cara untuk mengatasi terjadi antrian yang panjang adalah dengan cara menerapkan
teori antrian pada sistem pelayanan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat
tersebut. Penerapan teori antrian dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu
pengguna ASKESKIN, pengguna ASKES, dan umum. Ketiga kategori pasien tersebut
setelah melakukan pendaftaran dapat langsung menuju unit poliklinik sesuai
jenis penyakit yang diderita. Sedangkan untuk penelitian di BKPM ini
dikelompokan menjadi dua kategori pasien yaitu pasien baru dan pasien lama.
Pusat MesinAntrian mempunyai solusi alat antrian otomatis yang berfungsi untuk
meminimalkan antrian dan waktu tunggu yang lama untuk mendapatkan suatu
pelayanan. Sehingga pelanggan dapat segera terlayani untuk meningkatkan layanan kepuasan pelanggan Balai Kesehatan atau Rumah Sakit.
MesinAntrian Digital signage merupakan alat antrian yang dikombinasikan dengan unsur
entertainment, edukasi pelanggan, dan advertising sehingga manfaat yang didapat
adalah :
- Meningkatan pelayanan terhadap konsumen.
- Mempromosikan produk-produk layanan terbaru kepada kosumen yang sedang menunggu antrian.
- Memberikan hiburan kepada konsumen melalui tampilan multimedia yang akan membuat konsumen tidak merasakan bosan sewaktu menunggu.
- Melayani konsumen secara efektif dan efisien melalui tiket antrian otomatis.
- Mengeliminasi waktu yang terbuang, sehingga mampu meningkatan kinerja dalam pelayanan terhadap konsumen.
- Meningkatkan kinerja perusahaan melalui laporan.
- Tidak ada lagi antrian konsumen yang tidak beraturan.
- Memberikan efisiensi dalam penggunaan sumber daya manusia.
Dari hasil
analisis penelitian Elis Sri Mulyanti, pada unit poliklinik didapat model
antrian terbaik pada sistem antrian klinik umum yaitu (G/G/c) : (GD/∞/∞)untuk
sistem pelayanan dengan 3 dokter, (M/G/1): (GD/∞/∞) untuk sistem pelayanan
klinik spesialis anak, (G/G/1) : (GD/∞/∞) untuk sistem pelayanan klinik-klinik
lainnya, unit pendaftaran, unit kasir dan unit obat.
Pusat Mesin
Antrian dan Digital Signage No. 1 di Indonesia melayani pemasangan alat antrian
untuk antrian balai kesehatan, antrian klinik, antrian apotek, antrian
poliklinik, antrian puskesmas,antrian rumah sakit, antrian bengkel, antrian
bank, antrian sidang, antrian dokter, mesin antrian multimedia, antrian bis,
antrian kapal, antrian truck, antrian pesawat, antrian besuk di lapas, dan
program custom alat antrian lainnya. Harga mesin antrian hubungi kami sms atau telp 0857 3606 8227 email. mesinantriansurabaya@yahoo.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar